Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Jumat, 31 Mei 2013

Awesome Experience.. 

0 comments


Inilah takdir Allah, yang awalnya direncanakan di hari ini aku dan temen seangkatan mahasiswa Prodi Pendidikan Sains 2011 ke Malang ternyata tidak jadi karena faktor X. Kalau Allah berkehendak dan jadilah aku sekarang bersama Bu Winarsih, Erina dan 10 mahasiswa PPG-SM3T Angkatan pertama beragkat ke malang J
1.       SMPN 5 Kepanjen
2.       TPST
3.       Biogas pak Darji di Tirtomarto, Batu Malang
Alhamdulillah serasa hari yang panjang, dapat pengalaman baru dengan orang orang hebat(25 Mei 2013). Dimulai dari awal kunjungan ke SMPN 5 Kepanjen Malang. Banyak pelajaran dari Mbak-mbak mas mas SM3T yang sekarang PPG. Subhanallah, semoga aku bis aseperti mereka... mbak mimin, mbak nisa, mas erwin “ pingin mas ikut SM3T”;”Harus dek....”. 1 hal yang patut masih terngiang di benar omongannya kepala sekolah rendah hari, baik pak Sutikno “ Kalau kita banyak bersyukur, kebutuhan jadi sedikan kalau kebutuhan sedikit hidup kita akan evektif, hemat. Analogi yang brilliant dari orang berpuasa ke orang yang merokok.
                Ke TPST, cerita yang luar biasa dari pak supardi yang bisa mendapat barokahnya dari sampah. Aku tidak mimpi kan? Terlalu banyak kekuasaan Allah yang ditunjukkan kepadaku hari ini...
                Ke pak darji biogas kotoran sapi, pernah didatangi pak mentri BUMN dahlan Iskhan. Pernah bejabat tangan dengan presiden...

0 comments:

Rabu, 29 Mei 2013

Merajut Asa, kalau tidak self motivation mau nunggu dari siapa lagi???

0 comments


Surau ini mengajarkanku arti merajut asa kembali dari puing-puing yang sudah tak terbentuk lagi sisa-sisa dari kemarin. Mengajarkanku akan arti harapan.
Satu hal yang sangat ku takuti yaitu tidak peka lagi terhadap tanda-tandanya. Kurang peka terhadap peristiwa-peristiwa menyakitkan ataupun menyenangkan. Kalau bukan tumbuh dari aku sendiri dari mana lagi??? Mau menunggu orang lain, tidak usah terlalu banyak berharap.
Menelisik kembali ungkapan seorang teman “itulah beban berat bagi kakak yang harus memberi teladan bagi adik-adiknya. Mereka tidak perlu hanya diomeli dan disuruh-suruh yang dibutuhkan adalah tindakan nyata yang akhirnya akan menjadi contoh untuk mereka”. Trimakasih untuk kata-kata bijaknya J
Hal itulah yang saat ini kualami, terpendam dalam keterpurukan, ketidakproduktifan, mengalami down psikis. Sejak kemarin ke surau dulu tempatku mencari ilmu, berani menggantungkan harapan ke Rabb-ku aku berani menyimpulkan dan berkata lantang “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN JIKA DIA BERKEHENDAK”. Yang dibutuhkan hanya ‘Yakin akan rahasia di balik rahasia-Nya’. Kalau sekarang aku hanya bisa stagnan dan berhenti saat adanya pertempuran di otak, maka bodoh sekali jika aku harus membiarkan itu berlarut-larut. Tidak penting bagiku mereka mau bilang seperti apa, yang jelas semangat untuk melakukan yang terbaik karena Allah harus selalu ada sampai kapanpun. Karena aku sangat yakin hidupku tidak hanya untuk di dunia, di akhirat yang paling abadi. Tidak muluk-muluk harapan ini, sesederhana Allah mengabulkan segala target yang awalnya akupun merasa ragu. Tapi dengan kekuasaannya itu terjadi. Tidak perlu khawatir dan ragu, Allah punya rencana terindah. Allah maha segalanya, Allah maha mencukupkan. Bisa mengabdi kepada negara ini dengan ikut serta mencerdaskan generasinya. SM3T InsyaAllah!!!
Aku hanya ingin membelajarkan padanya jangan takut bermimpi apalagi tentang pendidikan, bukankan sebagian besar nasib kita, kita sendiri yang menentukan.
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu megubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS Al-Anfal:53)
Teringat kata-kata disebuah novel “Tidakkah kau renungkan bahwa segala intrik yang terjadi di dalam hidup, hingga memaksa meneteskan air mata adalah pertanda ketika Tuhan jatuh cinta?

0 comments:

Kamis, 23 Mei 2013

Apakah SAINS Itu ???

0 comments
Ilmu alam (Inggris:natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun .
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably Joint” (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali “ilmu” sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat IPA).
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.
Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah “ilmu alam” kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, “ilmu alam” dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).

0 comments:

10 Model Pembelajaran Sains Terpadu (Robin Fogarty, 1991)

0 comments

Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Secara singkat kesepuluh cara atau model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 
Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajarannya, butir-butir materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda.
Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui Kurikulum Terpadu dalam Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran terpadu melalui kurikulum terpadu fragmented terjadi jika seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu. Kelebihan pembelajaran model ini adalah siswa menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang tertentu. Sedangkan kekurangannya adalah Ia belajar hanya pada tempat dan sumber belajar dan kurang mampu membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis.
2. Model Keterhubungan (Connected)
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
Kelebihan yang diperoleh dalam model connected ini adalah adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap. Kekurangan dalam model ini, model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran lain.
3. Model Sarang (Nested)
Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis dalam hal ini disikapi sebagai bentuk keterampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat ungkapan dan mengarang puisi. Penanda terkuasainya keterampilan tersebut dalam hal ini ditunjukkan oleh kemampuan mereka dalam membuat ungkapan dan mengarang puisi.
Kelebihan model ini yaitu guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu dan guru dapat memadukan kurikulum secara luas. Kekurangannya adalah apabila taanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampilan yang menjadi targget dalam suatu pembelajaran akan berdampak pada siswa dimana prioritas pelajaran menjadi kabur.
4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah misalnya, topik pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada alokasi jam yang sama.
Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit, guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna. Sedangkan kekurangannya yaitu diperlukkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai peristiwa terkini.
5. Model Bagian (Shared)
Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PPKN misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, dan sebagainya.
Kelebihannya yaitu lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam. Sedangkan kekurangannya yaitu model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Selanjutnya, model yang paling populer adalah model webbed. Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
Kelebihan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa. Sedangkan kekurangan model ini adalah banyak guru sulit memilih tema. Mereka cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa, dan guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan.
7. Model Galur/ benang(Threaded)
Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel, dan sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang diesbut meta-curriculum.
Kelebihan dari model ini antara lain: konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi. Sedangkan kekurangan yaitu hubungan isi antar materi pelajaran tidak terlalu ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.
8. Model Keterpaduan (Integrated)
Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang merupakan bagian mata pelajaran.
Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di SD.
Kelebihan dari model ini yaitu siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata pelajaran. Keterpaduan secara sukses diimplementasikan, pendekatan belajar yang lingkungan belajar yang ideal untuk hari terpadu (integrated day) secara eksternal dan untuk keterpaduan belajar untuk fokus internal. Selain itu model ini juga mendorong motivasi murid. Sedangkan kekurangan yaitu model ini sulit dilaksanakan secara penuh; membutuhkan keterampilan tinggi,percaya diri dalam prioritas konsep, keterampilan dan sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran; dan membutuhkan model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan mengajar bersama.
9. Model Celupan/Terbenam (Immersed)
Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Kelebihan dari model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan kekurangan dari model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesulitan untuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat belajar.
10. Model Jaringan (Networked)
Terakhir, model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus-menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa. Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya. Sedangkan kekurangannya adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja karena mendapat hambatan dalam mencari sumber. (sumber: Robin Fogarty. 1991. How to Integrate the Curricula. Illinois: Skylight Publishing


0 comments:

Followers