Jumat, 23 Mei 2014
Rabu, 21 Mei 2014
Ibu kalian yang lebih hebat, bukan kalian....
KIMBAB Awesome...
Banyak banget pelajaran hidup
yang bisa diambil dari wejangan Bu Prima saat Kuliah... keren ibunya...
Kesan awal ngajar, aku pernah tau
beliaunya pas di stasiun, tapi gak tau kalau itu dosen kimia, dosen yang keren
lagi :’), kagum sama beliau...
“Kalian nggak hebat, tidak ada apa-apanya
sama ibu kalian... Ibu kalian yang lebih hebat karena mampu melahirkan seorang
anak yang hebat.... Kalaian belum bisa
dikatakan hebat, nanti kalau sudah bisa melahirkan seorang anak yang hebat dan
mampu berbakti pada orang tua kalian baru dikatakan hebat :’)
Dari hasil kuliah selama kurang
lebih 1 semester, jadi sedikit tahu tentang ilmu kimia makanan, ya sedikit
banget yang saya ketahui.. dan perlu belajar-dan belajar lagi
Tau soal diabet, minyak jagung,
coklat, diet serat, mentega margarin, cara nyimpen minyak dan lain-lain... hehe
-akhir kuliah kimbab
21052014, Trimakasih Bu Prima, telah berbagi ilmu- JJJ
Labels:
Kisah Ku
Sabtu, 10 Mei 2014
Simulasi 09052014 done :')
Labels:
Kisah Ku
Sabtu, 03 Mei 2014
2 Mei - ABC ^^
2 Mei 2014 = Hari Pendidikan Nasional = Harinya ABC
Bismillah.... semoga manfaat dan berkah :')
with adek-adek kelas 1-4 SD
with adek-adek kelas malam
Labels:
Kisah Ku
Habibie & Ainun ^^
7 Hikmah dari film Habibie & Ainun "Banyak hal yang bisa dipelajari"
Kita mungkin memang harus jalan sendiri-sendiri…
Bila dirimu belumlah yakin
Dan diriku belum baik untukmu
Kita mungkin memang harus jalan sendiri-sendiri…
Bila cuma ada luka yg tercipta
Dan debat yang tak berkesudahan
Kita mungkin memang harus jalan sendiri-sendiri…
Waktu yg akan mendewasakan kita
Dan dalam waktu kita introspeksi diri
Kita mungkin bisa jalan beriringan…
Bila kamu adalah orang yg tepat, aku orang yang tepat
Dan Tuhan telah mempertemukan hati kita lagi di waktu yang tepat
1. Ada Garis Batas Tipis Antara Benci dan Cinta
Habibie dan Ainun pada mulanya adalah siswa yang bersaing satu sama lain di kelas.
Rudy- panggilan akrab Habibie, pada awalnya malu, “dijodohkan” dengan Ainun dan menjadi bahan candaan teman-temannya di kelas.
Sebelum pergi ke Jerman pun Habibie pernah berkata “Ainun, kamu jelek dan hitam sekali, seperti gula jawa!” karena hasutan teman-temannya.
2. Jodoh Takkan ke mana dan kalau memang jodoh, jalannya akan mudah.
Terpisah tujuh tahun karena Rudy melanjutkan sekolah dan karir di Jerman.
Selalu ada skenario Tuhan dalam mempertemukan mereka kembali.
Begitu pulang ke Indonesia 7 Maret 1962 semua berjalan mengalir, mudah dan begitu cepat.
Ketika itu, banyak yang mendekati Ainun, dari berbagai latar belakang. Rata-rata berasal dari keluarga yang jauh lebih berada daripada Habibie.
Mereka naik mobil, habibie naik becak. Pemuda asli pare-pare ini tampil apa adanya. Dan kita sudah lihat, siapa yang pada akhitnya jadi juara.
3. Tak Sekedar Jatuh Cinta Tapi Juga Membangun Cinta
Pertemuan di Ranggamalela Bandung memang menjadi titik awal benih cinta diantara mereka tumbuh.
Benih cinta tersebut tak hanya dibiarkan tumbuh tetapi juga dirawat dengan ketulusan, penuh kasih, janji, serta komitmen yang ditepati bersama.
Romantisme-romantisme kecil kerap digambarkan mewarnai kebersamaan mereka setiap harinya. Habibie kerap kali mencium kening Ainun dengan begitu mesra.
Saat Ainun cemburu pun, Prof.DR.Ing itu kerap berkata bahwa Ainun tetaplah yang tercantik bagi dirinya.
“Ainun, saya tidak bisa menjanjikan kepadamu banyak hal. Seperti mobil, rumah, dengan segala kehidupan yang (langsung) mapan di Jerman. Tapi saya janji, akan menjadi suami terbaik untukmu”
Mau kah Ainun ikut saya ke Jerman? menemani saya sebagai teman hidup?
Ainun pun menjawab:
Rudy, aku pun tak bisa menjanjikan kalau saya selalu jadi istri yang baik, tapi.. aku berjanji akan menemanimu ke manapun kamu pergi.
Dialog ditengah hujan, perjalanan pulang di dalam becak yang apa adanya ini, terasa begitu romantis.
Mereka batal bercumbu mesra, karna tirai penutup becak keburu dibuka. Sudah sampai rumah, ceritanya.
4. Mereka Berbeda, Namun Punya Titik Temu.
Habibie yang jenius namun keras kepala. Meledak-ledak, sanguin yang romantis dan logis.
Pribadi demikian membutuhkan sosok penyeimbang.
Itu semua ada di Ainun, yang cerdas, cekatan, perasa perfeksionis, tenang dan sabar.
Habibie takkan lengkap tanpa Ainun dan sebaliknya. Mereka berdua hebat sebagai tim. Patner hidup terbaik satu sama lain.
5. Mereka Disatukan oleh Mimpi yang sama dan saling mendukung satu sama lain dikala suka duka kehidupan.
Yang melatar belakangi keinginan Ainun untuk menjadi dokter adalah saat ibunya menggendong bayi laki-laki yang baru saja lahir menyelamatkan diri dalam perang. Penuh bercak darah.
Sementara Habibie, bersumpah saat Ia sakit keras di Aachen. Bahwa dia akan pulang suatu saat nanti dan berbakti untuk ibu pertiwi.
Keduanya serupa. Berbakti untuk negeri.
Di kala Ainun nyaris menyerah saat menemani perjuangan Habibie di awal karirnya, habibie berujar:
“Hidup ini ibarat sebuah kereta, melewati terowongan yang gelap. Bahkan kita tak tau seberapa panjang kegelapan itu.
Tapi percayalah Ainun, di ujung sana ada cahaya terang (kesuksesan) dan saya akan membawamu ke cahaya itu.”
Hal serupa juga dilakukan Ainun. Saat Habibie putus asa ketika menerima surat balasan dari Ibnu Sutowo.
Surat tersebut berisi keinginan Habibie untuk pulang dan mengembangkan! industri strategis di tanah air.
Ainun berusaha membesarkan hati kekasihnya dengan berujar:
“Loh, isi surat itu kan bukan penolakan,mereka bilang industrinya belum siap.”,Ujarnya sembari tersenyum manis.
6. Mereka Manunggal Sebagai satu kesatuan secara bathin, pikiran, dan jiwa
Salah satu momen paling mengharukan adalah saat Habibie dilarang masuk oleh petugas ICCU.
“Ainun, mengapa kamu tampak sedih? Karena sakitkah?”
Ainun menggelengkan kepala. Saat ditanya dengan pertanyaan lain, masih juga menggelengkan kepala.
Sampai akhirnya isyarat anggukan kepala itu ada saat Habibie bertanya: “Kamu sedih gara-gara mengkhawatirkan saya?”
Ainun yang sedang sakit keras, dengan puluhan alat medis terhubung ke tubuhnya masih saja memikirkan kondisi sang belahan jiwa.
Menjelang Ainun wafat pun habibie dengan lembut berujar.
“Ainun, hari ini 12 Mei 2010. Selamat hari ulang tahun pernikahan yang ke 48. Tuhan terima kasih saya sudah terlahir untuk Ainun dan Ainun terlahir untuk saya.”
Tak terasa, pipi saya tiba-tiba basah. Cinta diantara mereka berdua begitu tulus, suci, murni, dan abadi.
7. Luangkanlah Waktu Untuk Orang-Orang yang Kita Cintai
Enam poin pujian, satu poin renungan. Tamparan besar di muka saya adalah saat adegan Habibie kembali mengunjungi IPTN.
Mendapati salah satu karya sekaligus mimpi besarnya sejak lama: CN 235 Gatot Kaca, akhirnya terbengkalai.
“Mengapa mereka tak juga sadar dengan potensi CN 235 ini. Bayangkan jika banyak pulau kecil di Nusantara terhubung.
Seberapa besar ekonomi akan tergerak, kemajuan yang akan kita rasakan dll”
Di sini Ainun masih juga membesarkan hati suaminya.
“Sudahlah, masih banyak cara untuk berbakti kepada ibu pertiwi..”
“Bukan itu!”, jawab Habibie.
“Berapa banyak waktumu dan anak-anak yang dikorbankan karena ini!”, jawabnya lantang namun kemudian menangis di pundak istri tercinta.
Tamparan, keras. Dahsyat. Di depan mukaku. Ya, sekaya apapun, waktu tak kan pernah bisa kita beli dan tentu, tak kan bisa diputar kembali.
Di saat Habibie terbaring seorang diri di sebuah RS, ia menuliskan sumpah yang kira-kira seperti ini:
Terlentang ! Jatuh ! Perih ! Kesal !
Ibu pertiwi Engkau pegangan
Dalam perjalanan
janji Pusaka dan Sakti
Tanah Tumpa daraku makmur dan suci…
…….
Hancur badan !
Tetap berjalan !
Jiwa Besar dan Suci
Membawa aku PADAMU
Kesimpulan dari film ini,: Kesetiaan hanya milik lelaki cerdas. Ketika kita tidak bisa menilai sejauh mana kecerdasan lelaki yang kita pilih, maka jadilah perempuan yang cerdas. Bukankah Tuhan itu adil. Yang cerdas kan berjodoh dengan yang cerdas juga. Begitu juga sebaliknya. Seorang lelaki cerdas takkan mau membuang waktu sedetikpun untuk hidup dengan perempuan lemot. Miris ketika kecerdasan hanya dilihat dari kesarjanaan, pekerjaan yang mapan dan uang yang banyak. Padahal cerdas itu ya berwawasan luas, termasuk memahami konsep ketuhanan juga, walau dia nggak sarjana dan hidupnya pas-pasan. Karena kecerdasannya, manusia akan makin beriman, hidupnya berkah, dan pastinya setia.
Perempuan, mari kita terus belajar, mari kita terus berkarya...
Labels:
Novel
Sabtu, 15 Maret 2014
Masih Tetap Mengagumi Beliau
Sabtu, 15 Maret 2014
Pagi SMP-ku
:’)........
Bersilaturrohim
dengan Bapak-ibu guru SMP, ketemu adek-adek kelas... Sudah sekitar 6 tahun
meninggalkan sekolah ini hmmmm... Trimakasih untuk Kepsek dan Dewan Guru SMPN 1
Megaluh, terutama Bapak Wahib :')
Dapet wejangan banyak
dari beliau... Beliau masih tetap menjadi salah satu guru yang saya kagumi
dengan kebijaksanaannya :’)
Beliau bercerita “
dulu juga ada guru Bahasa Indonesia saya, beliau tidak hanya ngajar materi
tetapi juga memotivasi siswanya, sekarang itu juga saya terapkan ke anak-anak.
Bapak kamu seorang petani?/iya pak/kamu kalau besar nanti juga mau jadi seorang
petani seperti bapakmu?/tidak pak/lha maka dari itu jangan kacaukan masa
depanmu dari sekarang, kamu harus bisa lebih baik dari bapak kamu, rajin
belajar. Apalagi sekolah kita seperti ini”. Subhanallah wejangan ini ...
‘’Sejatinya kalau
nanti sudah terjun jadi guru, yang sulit bukan materinya, tapi bagaimana
mengelola anak-anak’’ /’’enggeh pak, trimakasih wejangannya :’)’’
Trimakasih
wejangannya, trimakasih sudah dibantu Pra-Pen saya
di kelas VIII A :')
Makasih buat sobatku... sudah mau nganter + jd potografer, kita sama-sama belajar :')
:') Alhamdulillah (':
Labels:
Kisah Ku
Minggu, 09 Maret 2014
Science edu for school, 8 Maret 2014
#misi2an #pedulikelud
Di tanggal
8 ini bertambah lagi satu serpihan memori yang luar biasa.... mulai dari
validasi soal di SMPN 2 Wonoayu, SMPN 36 Surabaya observasi PLH, SDN 1 Gampeng,
sekarang Keludd.... Alhamdulillah masih diberi kesempatan biar nafas ini lebih
berarti :’)
Berangkat
jam 5.00 pulang jam 15.45, dengan 13 personil PS11, 4 personil PS12, 1 dr mtk ...
Langsung
aja lihat fotonya, hehe...
ditengah perjalanan...
sby-kediri
Agenda acara :D
di
awal sampai @SDN Wonorejo 3 Kediri disambut dengan bendera yang kebalik L
Lihat
atapnya...
1
ruangan jadi 2 kelas
Dapet bagian
ngajar kelas 3 dan 4 :’)
Foto
bareng temen2 Misi2an @SDN 3 Wonorejo
@SDN Puncu 4 J
J Alhamdulillah ... J
Labels:
Kisah Ku
Rabu, 26 Februari 2014
Titik Jenuh
Kalo pada percobaan kimia titrasi akan ada perubahan warna indikator pp yang berubah jadi warna merah mudah untuk mengeksprsikan larutan telah 'jenuh', bagaimana halnya dengan hati yang jenuh???
Mungkin benar sekali kata salah satu dosen, beliau mengatakan yang intinya begini "Saya yakin pada semester tua seperti kalian sudah mulai ada rasa jenuh saat kuliah... Tapi ya harus dilewati "
Jleeb.. setidaknya itu yang saya rasakan sekarang, mulai ada rasa semaacam itu... Bukannya tidak bersyukur bisa kuliah, bukan sama sekali bukan. Aku sadar-sesadar-sadarnya masih banyak yang ingin kuliah tapi tidak ada keberuntungan bisa kuliah...
Hanya saja ingin segera mencapai sesuatu yang lebih, dan suasana yang lebih lagi...
Semangat... Bismillah :)
sekian untuk tulisan ini, hehe
Mungkin benar sekali kata salah satu dosen, beliau mengatakan yang intinya begini "Saya yakin pada semester tua seperti kalian sudah mulai ada rasa jenuh saat kuliah... Tapi ya harus dilewati "
Jleeb.. setidaknya itu yang saya rasakan sekarang, mulai ada rasa semaacam itu... Bukannya tidak bersyukur bisa kuliah, bukan sama sekali bukan. Aku sadar-sesadar-sadarnya masih banyak yang ingin kuliah tapi tidak ada keberuntungan bisa kuliah...
Hanya saja ingin segera mencapai sesuatu yang lebih, dan suasana yang lebih lagi...
Semangat... Bismillah :)
sekian untuk tulisan ini, hehe
Selasa, 18 Februari 2014
Windoyo, Sang Penanam Pohon Keliling
Pagi ini cerah sekali kota Solo, semalam baru saja turun hujan, keramain meyeruak di pintu gerbang Keraton Solo. Susana lazim di akhir pecan. Setelah menikmati indahnya kota Solo, saya berjalan keliling hingga kelapangan di belakang Keraton, banyak penjual kaki lima bertebaran. Asik berputar putar ria, saya berpapasan dengan seorang bapak tua yang susah payah berjalan dengan kursi roda. Saya terus melaju melewatinya. 200 Meter berlalu, saya masih kepikiran tentang bapak tadi. “Bro, yuk balik lagi, gw penasaran sama bapak tadi ..” ajak saya ke sahabat. Kami pun memutar mobil & mencoba mencari bapak tadi. “Kemana dia bro, kok nggak ada ..” tanya saya . “Ada pasti di sekitar sini”Jawab teman 10 menit setelah kami mencari akhirnya kami menemukannya. Sosok pria tua dengan pakaian lusuh diatas kursi roda, susah payah berjalan Tertatih tatih melewati polisi tidur, yang mencoba menghambat laju kursi rodanya Saya pun memanggilnya, “Pak pak tunggu ..” Ia pun menoleh “Kenapa mas?” tanya nya. “Boleh kita ngobrol”.Namanya Windoyo, pria umurnya hampir 70 tahun. Setiap hari, waktu ia habiskan di atas kursi roda, berkeliling sekitar Keraton Solo. Umur 21 tahun, sebuah kereta menghajar kedua kakinya. Dan setelah itu ia kehilangan kedua kaki kesayangannya. Sejak saat itu, ia hanya bisa berjalan dengan kursi roda hingga saat ini.
Keadaan yang sangat menyulitkan untuk ia beraktifitas normal, Kemana mana ia selalu ditemani dengan kursi roda kesayangannya. Ada bungkus plastik besar di bagian belakang. berisi pakaiannya sehari hari. Tak punya rumah dan harta.Yg ada hanya bungkusan pakaian,kursi roda& stiker lambang Pancasila tertempel di kursi roda. Ia tidur di mesjid di sekitar Solo. dan hanya itulah tempatnya berlindung bila malam menjelang. Bagi masyarakat sekitar, Windoyo adalah orang yang tak mau meminta2 dengan keadaanya seperti. Ia adalah sosok yang mau bekerja keras. Ia pernah berjualan Koran, setiap hari 50 koran berhasil ia jual. Hasil berjualan koran, digunakannya untuk makan. Rasa kasihan saya mulai hilang berganti kagum, ketika mendengar kisah perjuangan hidupnya. Dia adalah sosok yang mau bekerja keras. 4 tahun ia menjadi penjual koran keliling, bayangkan berkeling berjualan dengan kursi roda? sulit membayangkan. Akhirnya dia pun tak sanggup lagi berjualan koran keliling karena usianya yang mulai lanjut. Tenaganya mulai lemah. Ia kini beranjak tua. Obrolan kami berhenti, ketika ia kehausan dan memanggil empunya rumah dimana kami ngobro di luar depan gerbangnya “Bu, nyuwon banyu”,”Bu Minta air minum” pintanya kepada ibu paru baya sang empunya rumah. Tak lama sang ibu keluar membawakannya air teh hangat tawar. Tak butuh lama, teh hangat di gelas besar langsung diminumnya. Ahhh glek glek hausnya terobati. Saya heran, kadang orang – orang seperti ini banyak tak di perhatikan oleh masyarakat.Didepan rumah pun terpampang “Pengemis dilarang masuk”. Tapi ini beda.Sang ibu seperti tak direpotkan bantu pak Windoyo.Dengan senang hati sang ibu memberikannya minum tanpa menggerutu.Ada apa?. “Dia itu tidak pernah minta minta, kadang dia lewat sini minta tanaman, anakan pohon, bunga untuk dia tanam di pinggir jalan” Jelas sang ibu, Jadi masyarakat disini senang, karena walau dia seperti, tapi dia peduli lingkungan. Menanam pohon” Jelasnya lagi. saya terdiam.
Teringat orang orang normal, menggunakan kedua kakinya menjelajah hutan nusantara hanya untuk menebang secara membabi buta tanpa ampun. Ternyata ada sosok tua dengan segala kekukarangan, mencintai alam. Walau apa yang ia lakukan tak besar seperti baliho pejabat menanam pohon, Ah saya tak percaya penjelasan ibu tadi. mungkin saja si ibu ngarang cerita. Setelah minum, Windoyo berpamitan dengan saya, Ia menerima dan berlalu sampai melambaikan tangannya “Matursuwun mas, semoga Allah memberkahi sampean nggih”. Saya pun pergi melanjutkan perjalan menikmati keraton Solo. Ah benar gak sih dia nanam pohon, bunga gitu.Saya mampir ke tukang becak mangkal, mereka dari tadi memperhatikan “Bener pak, Pak Windoyo itu gk pernah minta minta dan suka minta bunga untuk ditanam?” Bener mas” jawabnya. Dibalik kekurangan fisik, ternyata peduli terhadap lingkungan.Daripada mereka yg atas nama Devisa menjual hutan negara utk perutnya sendiri.
Semoga dengan kisah Pak Windoyo, kita dapat melakukan hal terkecil untuk lingkungan kita. Menanam lebih baik daripada menebang. Sekian
sumber : http://www.seribuguru.org/2014/02/windoyo-sang-penanam-pohon-keliling.html#.UwQogUo-btR
Labels:
PEMBELAJARAN
Selasa, 04 Februari 2014
Manfaat tidur dalam kondisi gelap
Ahli biologi Joan Robert, Ia mengatakan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tdk ada cahaya, Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi & mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.
Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya... menyebabkan produksi hormon melatonin terhenti..
Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari inggris, Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.
Hal ini telah dikabarkan Rasulullah sejak 14 abad silam :
"PADAMKANLAH LAMPU DI MALAM HARI APABILA KAMU AKAN TIDUR, Tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (HR.Muttafaq'alaih)
Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya... menyebabkan produksi hormon melatonin terhenti..
Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari inggris, Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.
Hal ini telah dikabarkan Rasulullah sejak 14 abad silam :
"PADAMKANLAH LAMPU DI MALAM HARI APABILA KAMU AKAN TIDUR, Tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (HR.Muttafaq'alaih)
Labels:
Tips
Jumat, 31 Januari 2014
Rabu, 29 Januari 2014
BKM XXVI UKKI UNESA
Bismillah....
Memori 10 hari yang eman kalo
tidak diabadikan di tulis di sini, hehe .. tapi ini berusaha membongkar memori
10 hari itu, maklum saya sedikit pelupa L
(#kerjakerasmengingatnya)
Untuk Januari 2014 ini memang
beda, banyak kejadian penting di bulan ini. UAS, ke Jogja with PSA11, BKM
awesome, pengumuman nilai semester 5 J...
Masih teringat kemarin beberapa
hari sebelum berangkat BKM, badan serasa -__- capek habis dari Jogja (14-15 jan)
dengan crew PSA11 yang seruuu... tapi meninggalkan asam laktat yang lumayan
banyak tertimbun... sempat sedikit demam tapi tetap semangat untuk ikut BKM ada
kok J kadarnya kayaknya berkurang sekian persen... tapi
tetap semangat v(“ . ”)v
Berada di POS 1 (Gampeng 1) dari
Sabtu, 18 – 28 Januari 2014 ituuu... awesome J
Sabtu,
18 Januari 2014
Berangkat jam 7an nyampek masjid
kampus bawa 2 tas besar, naik becak yang sedikit ada masalah, it’s ok...
Briefing pra keberangkatan ke Lokasi, dan berangkat... nyampek di Desa Gampeng,
Kecamatan Ngluyu, Kab Nganjuk sekitar jam 11 an, pemandangannya bagus banget..
kanan kiri hijau, tapi jalannya ekstrim. Di Balai desa semua peserta berkumpul
untuk mencari barang-barangnya sendiri yang tadi diangkut dan ada upacara
pembukaan yang dihadiri civitas akademika UNESA, pembina UKKI, dan perangkat
desa setempat. Sebelumnya sholat dhuhur dulu... Acara pembukaan selesai sekitar
jam 13.00 dilanjut segera menempati pos masing-masing. Pos 1 Akhwat di rumah Bu
Darmini, yang Ikhwan di rumah Bu Parno. Oke let’s beres-beres barang,
menyiapkan segala alat yang dibawa untuk masak sehari-hari, pembagian kamar.
Mari perkenalkan crew Pos 1 BKM
XXVI UKKI UNESA :
1.
Koor :
Kurniawan (T. Mesin ’11)2. Wakoor : mbak Maulidyah (PAUD ’11) sangat mengayomi, hehe
3. Ilmi (matematika ’13)
4. Hafiz ‘13
5. Ilham/Habibi (fisika ’12)
6. Luthfi (T. Elektro ’11)
7. Zainul ‘13
8. Merry (P. Matematika ’11)
9. Faizah (P. BK ’12) lucu, merajut asa, piket masak yang awesome with Faizah, hehe
10. Anis (PAUD’13) adek yang lucu... J
11. Evi (PAUD’12)
12. Nurul (P. BK ’11)
13. Erika (PBI ’11)
14. Mifta (PS ’11)
15. Ella (FE ’11)
16. Lutfa (Biologi ’12)
17. Titik (Manajemen ’12)
18. Diah (Matematika ’12)
19. Hanif/ dek aish (PLB ’13) adek yang selalu semangat...
20. Saya J
21. Sofyan (1 hari saja di pos 1, kembali ke SBY karena masih sakit)
22. Frana (1 hari juga di pos 1, kembali ke SBY ada urusan)
Untuk tanggal 18 ini agendanya beres-beres persiapan besok sosialisasi..
Minggu, 19 Januari 2014
Seharian ini isinya sosialisasi kegiatan BKM yang akan berlangsung sekitar 8 hari ke depan
Senin,
20 Januari 2014
Bina SD, UAN belum dimulai, masih
dikoordinasikan oleh Pjnya. Jadi hari ini temanya merajut asa ke Masjid Sunan
Ampel... Sorenya perkenalan ke TPA, ba’da maghrib sudah Fun Day School J
ngajar kelas 3, dek Yoga, dek Dimas, dek Revi, Dek Rila dkk. Adek yang pinter
dan lucu-lucu...
Selasa,
21 Januari 2014 (Pelatihan TPA)
Masih belum ada jadwal ngajar,
jadi mari merajut asa lagi di masjid, bersihkan, sikat-sikat lantai wudhu
hehe...Sorenya jam 4 ke TPA, ba’da magrib Fun Day School lagi
Rabu,
22 Januari 2014 (Servis Motor dan Seminar Kurikulum 2013)
Masih juga belum ada Jadwal lagi
paginya di pos, siang ngajari adek-adek persiapan FAS cabang CCAQ... Kesempatan
berburu kuliner with Mifta dan Merry J ... Sore ke
TPA yang awesome (banyak belajar dan permainan2 seru), lanjut ke Fun Day SchoolKamis, 23 Januari 2014 (Pelatihan Rias dan Mahar)
Piket masak trus lanjut jam
10.30-12.10 Jika Aku Menjadi with Faizah yang lucu.. Pengalamannya seru, bantu
bu Wati di sawah... Siang ngajari adek-adek CCAQ, nggak ke TPA (masak makan
malam), Fun Day School J
Jum’at,
24 Januari 2014 (Penyuluhan Pertanian dan Khotmil Qur’an)
Nah baru hari ini bisa ngajar ...
kelas 3 SDN 1 Gampeng.. dek Yoga, dek Dimas, dek Nia, dek Revi dkk...1 kelas 10
siswa, mengelola kelas susah susah senang hehe.. harus putar otak untuk cara
biar mereka nggak bosan... Dek Yoga yang cepet bosen karena mungkin dia memang
lebih cepat menangkap pelajaran, siang seperti biasa ngajari persiapan CCAQ,
sore ke majid khotmil Qur’an sebentar, Jum’at TPA libur diganti Out Bond
sekalian buat yel-yel untuk inagurasi pos, ba’da maghrib Fun Day School...
Sabtu, 25 Januari 2014
(Pengobatan masal)
Menunggu kelas VI Try Out UASBN
dan membahas soal Try Out IPA dengan kelompok per barisan bangku.. ada kelompok
Hebat, Kelompok Aktif dan Kelompok Baik... 40 soal dibahas J
Sperti sebelumnya, siang ngajari
adek-adek CCAQ, TPA dan Fun Day School...
Minggu,
26 Januari 2014 (FAS/ Festival Anak Soleh)
Inilah saatnya lomba CCAQ... with
Kel 1 (Dek Nuril, Dek Mahendra, Dek Yoga) adek-adek yang super sekali..
pinter-pinter dapat skor 700 padahal selisih 50 dengan yang menang.. tapi tetap
semangat.. apalagi dek Nuril yang kayaknya banyak berharap menang, dek Hendra
yang sedikit menyesal ‘ nek ngerti ngunu gak tak jawab tadi ben gak dikurangi
nilaine’, dek Yoga dengan kepintaran dan kepolosannya. Semangat adek-adekku...
kalian yang terbaik J
Kel 2 (Dek Lia, Dek Putri, Dek
Ambar) lagi-lagi tidak lolos
Kel 3 (Dek Indah, Dek Umi, Dek
Lutfi) super sekali... lolos ke babak Final, semangat, bawel dan lucunya dek
Lutfi :D
Kel 4 (Dek Dimas, Dek Saiful, Dek
Vebro) adek-adek yang pinter-pinter... hampir masuk ke babak final, skornya 550
selisih 50 dengan yang masuk final... kurang sedikiiit.. tapi semangat (“.”)v
Final
CCAQ berlangsung dan alhamdulillah dapat juara 2 dengan skor 350 selisih 50
lagi dengan juara 1 nya
Tapi...
semangat kalian awesome J, kayaknya dek
Nuril masih berharap...
TPA libur... kesempatan nyoba
kuliner Asem-asem Kambing with Mifta dan Merry hehehe...pedes dan enak J.
Ba’da maghrib Fun Day School terakhir L. Ngajari dek
Vebro soal Bahasa Indonesia, ngajari dek Dimas dan Dek Yoga soal Matematika dan
keduanya dapat 2 senyum sama karena jawab 2 soal benar dari 5 soal JJ
Senin, 27 Januari 2014 (Karnaval dan Inagurasi)
Dapat jadwal Bina SD lagi kelas
4, ada dek Wawan yang sedikit ABK tapi mencoba untuk mewajarkan, dan menghargai keberadaannya.
Waktunya olahraga... J.
Berdo’a, pemanasan, lari keliling lapangan, perkenalan dan menyebutkan
cita-cita masing-masing siswa, sepak bola, latihan servis Voli with dek
Mahendra, Dek Bayu, Dek Teguh, Dek Vebri dkk
Istirahat
Pelajaran Bahasa Jawa J
Sebelumnya belajar Penjas teori
permainan sepak Bola (dek Hendra dan Dek Rangga menggambar lapangan sepak bola
dengan semangat) dan arah mata angin dengan nyanyian yang mudah dihafal biar
adek-adek nggak bosen
Dengan permainan juga angka
kelipatan, setiap kelipatan 3 triak “dooor”, yang salah maju ke depan dan
membaca aksara jawa yang kami tuliskan... Yang benar dibaca ‘tuku buku pitu’ eh
dibaca ‘tuku buku itu’. Hehehe adek-adek ini salah... dan dapat hukuman nyanyi
naik-naik ke puncak gunung dengan gerakan :D
Pulang sekolah....
Belum sempat istirahat siang
langsung lanjut ke agenda selanjutnya, Karnaval dan Inagurasi. Jam
13.00-selesai... Rute karnaval dari Polsek Ngluyu-Masjid Sunan Ampel Ds.
Gampeng. Lanjut Inagurasi di depan Masjid Sunan Ampel...
Ba’da Maghrib pengajian akbar,
kebetulan Pos 1 paling dekat lokasinya jadi sedikit bantu-bantu panitia...
Pengajiannya sampek malam. Ngantuk hehe
Selasa,
28 Januari 2014
Perpisahan ke SD L
Pamitan ke Bu Darmini.. Jemput
Dek aish di Puskesmas, persiapan pulang ke rumah.... J
Note :
Saya dulu seperti mereka... ya saya dulu seperti
mereka bermimpi, bercita-cita dan itu semua butuh perjuangan. Semangat untuk
adek-adekku semua siswa-siswi SDN Gampeng 1. Kalian awesome... 1 lagi hal yang
paling saya sukai dapat banyak do’a dari kegiatan ini... dari ibu yang pas JAM
(Jika Aku Menjadi dido’akan jadi dokter, Faizah di do’aka jadi Mentri...
Aamiin) Dari bapak, dan ibu guru, dari Bu Darmini, dll ... dapat pelukan dari
Ibu kepala sekolah...
Banyak pengalaman berbagi with
crew Akhwat pos 1 J, membantu warga, ngajar adek-adek yang
semangat-semangat, dapat surat kesan dari adek-adek ... Terutama dari dek Nuril
Tetap semangat !!! Dek Nuril, Dek
Lutfi, Dek Yoga, Dek Dimas, Dek Vebro, Dek Revi, Dek Rila dan masih banyak lagi
adek-adek yang pinter-pinter...
JJJ Alhamdulillah JJJ
Langganan:
Postingan (Atom)
1 comments:
Posting Komentar