Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Rabu, 29 Mei 2013

Merajut Asa, kalau tidak self motivation mau nunggu dari siapa lagi???

0 comments


Surau ini mengajarkanku arti merajut asa kembali dari puing-puing yang sudah tak terbentuk lagi sisa-sisa dari kemarin. Mengajarkanku akan arti harapan.
Satu hal yang sangat ku takuti yaitu tidak peka lagi terhadap tanda-tandanya. Kurang peka terhadap peristiwa-peristiwa menyakitkan ataupun menyenangkan. Kalau bukan tumbuh dari aku sendiri dari mana lagi??? Mau menunggu orang lain, tidak usah terlalu banyak berharap.
Menelisik kembali ungkapan seorang teman “itulah beban berat bagi kakak yang harus memberi teladan bagi adik-adiknya. Mereka tidak perlu hanya diomeli dan disuruh-suruh yang dibutuhkan adalah tindakan nyata yang akhirnya akan menjadi contoh untuk mereka”. Trimakasih untuk kata-kata bijaknya J
Hal itulah yang saat ini kualami, terpendam dalam keterpurukan, ketidakproduktifan, mengalami down psikis. Sejak kemarin ke surau dulu tempatku mencari ilmu, berani menggantungkan harapan ke Rabb-ku aku berani menyimpulkan dan berkata lantang “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN JIKA DIA BERKEHENDAK”. Yang dibutuhkan hanya ‘Yakin akan rahasia di balik rahasia-Nya’. Kalau sekarang aku hanya bisa stagnan dan berhenti saat adanya pertempuran di otak, maka bodoh sekali jika aku harus membiarkan itu berlarut-larut. Tidak penting bagiku mereka mau bilang seperti apa, yang jelas semangat untuk melakukan yang terbaik karena Allah harus selalu ada sampai kapanpun. Karena aku sangat yakin hidupku tidak hanya untuk di dunia, di akhirat yang paling abadi. Tidak muluk-muluk harapan ini, sesederhana Allah mengabulkan segala target yang awalnya akupun merasa ragu. Tapi dengan kekuasaannya itu terjadi. Tidak perlu khawatir dan ragu, Allah punya rencana terindah. Allah maha segalanya, Allah maha mencukupkan. Bisa mengabdi kepada negara ini dengan ikut serta mencerdaskan generasinya. SM3T InsyaAllah!!!
Aku hanya ingin membelajarkan padanya jangan takut bermimpi apalagi tentang pendidikan, bukankan sebagian besar nasib kita, kita sendiri yang menentukan.
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu megubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS Al-Anfal:53)
Teringat kata-kata disebuah novel “Tidakkah kau renungkan bahwa segala intrik yang terjadi di dalam hidup, hingga memaksa meneteskan air mata adalah pertanda ketika Tuhan jatuh cinta?

0 comments:

Followers